Sabtu, 11 Juli 2020

PENGEMBANGAN BUDIDAYA LELE SEHAT

 PENGEMBANGAN BUDIDAYA LELE




Hama dan penyakit ikan lele merupakan salah satu hambatan yang harus diwaspadai oleh pembudidaya sejak awal. Pasalnya, hama dan penyakit ikan lele membuat hasil panen berkurang dan menambah pekerjaan selama proses budidaya. Kedua hal tersebut bisa dicegah dengan penanganan yang tepat seperti di bawah ini.


Bersihkan kolam dengan benar


Kolam yang akan digunakan harus dicuci dengan bersih menggunakan detergen. Air cucian tersebut diendapkan terlebih dahulu sebelum akhirnya dikuras kembali. Anda harus pastikan tidak ada sabun detergen yang tertinggal di dalam kolam.


Benih ikan lele


Pastikan benih ikan lele yang digunakan adalah benih yang sehat dan unggul. Sebelum dimasukkan ke kolam, benih perlu dipuasakan terlebih dahulu selama 6-8 jam. Puasa juga harus berlanjut setelah 2-3 jam benih ditebar. Penebaran benih sebaiknya dilakukan pada pagi atau sore hari. Sebelum ditebar, benih harus diaklimatisasi terlebih dahulu selama 15-30 menit.


Penebaran benih harus dilakukan dengan cara yang benar dan jangan sampai membuat benih terluka. Luka pada benih bisa memicu penyakit lain yang cukup berbahaya bagi benih ikan lele.


Padat tebar


Anda tidak boleh memaksakan jumlah benih yang ditebar tanpa memerhatikan kondisi kolam. Padat tebar benih yang digunakan boleh tinggi, asalkan di dalam kolam diberikan aerator sehingga kadar oksigen di dalam air kolam meningkat.


Pakan dan suplemen


Salah satu kunci untuk melawan penyakit adalah kondisi tubuh ikan lele yang kuat. Oleh karena itu, jangan lupa untuk memberikan suplemen agar stamina ikan menjadi lebih kuat dan pertumbuhannya cepat. Atur pemberian jenis pakan, jumlah, serta cara dan pola pemberian pakan.


Lakukan pengawasan


Anda perlu melakukan pengawasan secara rutin untuk mendeteksi sejak dini gangguan hama dan peyakit ikan lele. Pengawasan juga dilakukan terhadap kondisi air kolam dan kondisi kesehatan ikan lele. Apabila ada ikan lele yang sudah terserang penyakit, segera pisahkan dari kolam untuk diobati. Jika benih tersebut tidak tertolong, segera kubur agar penyakit tidak semakin menyebar.


Jaga kebersihan kolam


Air kolam perlu diganti secara berkala untuk membuang kotoran yang mengendap di dasar kolam. Pergantian air kolam lebih mudah dengan menggunakan sistem pembuangan otomatis. Jangan lupa untuk menjaga kebersihan perlengkapan yang digunakan selama masa pemeliharaan dengan menggunakan antibiotik, seperti PK atau garam kasar non-yodium.


Gunakan probiotik


Anda bisa menggunakan probiotik untuk menekan pertumbuhan bakteri merugikan di dalam kolam sehingga ikan lele bisa tumbuh lebih sehat.



Peternakanku- Seringkali banyak orang mengira bahwa ikan lele bisa hidup di mana saja, termasuk dengan kualitas air kolam yang buruk. Padahal, kualitas air kolam lele sangat menentukan kesehatan tubuh ikan lele. Kualitas air kolam Ikan lele yang buruk dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri Aeromonas sp menjadi sangat pesat.

Bakteri Aeromonas sp. dapat menyerang ikan dan sangat sulit diobati. Ikan lele yang sudah terserang bakteri ini kemungkinan besar akan mati karena serangannya sangat ganas dan merusak ikan lele. Hal lain yang perlu dikhawatirkan dari bakteri ini adalah menular. Bakteri bisa menular ke ikan yang masih sehat sehingga akan menyebabkan kematian massal.

Bakteri menyerang benih berukuran 1-12 cm. Ikan yang sudah terserang akan mengalami perubahan warna kulit menjadi gelap, kasar, dan muncul banyak pendarahan. Pendarahan juga terjadi di dalam hati, ginjal, dan limfa. Selanjutnya, ikan menjadi lemah dan sulit bernapas.

Cara mencegah penyakit yang disebabkan oleh bakteri ini sudah tentu dengan menjaga kualitas mutu air. Pembudidaya harus rajin menguras air, lalu menambahkan air baru sebanyak volume air yang dikeluarkan. Pembudidaya juga bisa menggunakan antibiotik atau probiotik untuk mencegah bakteri berkembang biak. Penggunaan antibiotik atau probiotik tersebut harus mengikuti anjuran yang sudah ditetapkan agar tidak membahayakan ikan.

Meski sangat ganas, ikan yang sudah terserang bakteri masih ada kemungkinan sembuh. Cara pengobatannya dilakukan dengan merendam ikan ke dalam terramycine 25-30 mg/kg ikan per 3 hari. Perawatan tersebut perlu diulang sebanyak 3 kali agar bakteri yang bersarang di dalam tubuh ikan mati.

Terramycine dicampurkan ke dalam pakan ikan dengan dosis 50 mg/kg. Pakan campuran tersebut harus diberikan selama 10 hari berturut-turut. Gunakan sulphonabid sebanyak 100 mg/kg per hari selama 3-4 hari mendatang.

Sayangnya, benih yang sudah terserang bakteri ini tidak akan bisa sembuh sehingga lebih baik dibuang saja dengan cara dikubur agar tidak menular ke ikan lain yang masih sehat




dengan melakukan penghematan pada pakan. Dengan menghemat, Anda bisa meminimalisir pakan yang terbuang sia-sia karena tidak dimakan oleh ikan.


Cara menghemat pakan ikan lele sebenarnya juga sangat mudah. Anda hanya perlu menyesuaikan jenis pakan, kandungan nutrisi, waktu pemberian pakan, dan cara pemberian pakan.


Berikut ini tips jitu menghemat pakan ikan lele.


Jenis pakan                               


Pakan yang diberikan harus disesuaikan dengan umur ikan lele. Kesesuaian pakan tersebut dapat menjamin pertumbuhan ikan menjadi lebih optimal karena ikan lele bisa melahap semua pakan yang diberikan. Jika benih yang ditebar berukuran 5—6 cm, pakan yang bisa diberikan berdiameter 2 mm. Setelah 3—4 minggu pemeliharaan, diameter pakan diperbesar menjadi 3 mm.


Kandungan nutrisi


Banyak merek pakan lele yang beredar di pasaran. Anda bisa memilih merek pakan berdasarkan kandungan nutrisi yang disesuaikan dengan fase pertumbuhan ikan. Lele yang masih berada di fase larva membutuhkan protein sebesar 40 persen. Sementara itu, lele yang sudah masuk masa pembesaran membutuhkan protein minimal sekitar 30 persen.


Waktu pemberian pakan


Jumlah pakan yang diberikan tiap harinya sekitar 5 persen dari bobot total lele. Volume tersebut bisa menurun saat musim hujan menjadi 3 persen dari bobot total. Pemberian pelet dilakukan sebanyak 2 kali sehari, yaitu pada pagi hari pukul 08:00 dan sore hari pukul 16:00. Akan tetapi, pakan juga dapat diberikan sebanyak tiga kali, yaitu pukul 08:00, 13:00, dan 17:00.


Cara memberikan pakan


Pemberian pakan ikan lele tidak boleh dilakukan sembarangan. Untuk pakan apung, pemberiannya harus disemprot dengan air terlebih dahulu. Caranya, dengan menyemprot sedikit air ke dalam pakan, tapi jangan sampai terlalu basah. Selanjutnya, aduk hingga rata dan biarkan selama 10—15 menit hingga pakan sudah terasa empuk. Setelah itu, pakan baru bisa diberikan ke ikan. Pemberian diberikan secara langsung atau sedikit demi sedikit agar saat ikan kenyang tidak ada pakan yang tersisa.


Sementara itu, untuk pelet tenggelam boleh langsung diberikan secara sedikit demi sedikit hingga ikan kenyang yang ditandai dengan gerakannya yang melambat.


PENGEMBANGAN BUDIDAYA LELE SEHAT

 PENGEMBANGAN BUDIDAYA LELE Hama dan penyakit ikan lele merupakan salah satu hambatan yang harus diwaspadai oleh pembudidaya sejak awal. Pas...